Metoda Geofisika dalam bidang Eksplorasi
Salah satu bidang ilmu yang digunakan dalam bidang
ekplorasi bawah permukaan yaitu eksplorasi geofisika. Dengan menggunakan
teknik-teknik yang maka seorang geologist mampu mengetahui sumber daya alam
yang terkandung di bawah permukaan bumi. Terdapat 5 metode yang dapat digunakan
dalam bidang eksplorasi ini, yaitu:
1. Metode gravitasi
2. Metode seismic
3. Metode elektromagnetik
4. Metode magnetic
5. Metode listrik
Metode gravitasi adalah
suatu metode eksplorasi yang mengukur medan gravitasi pada
kelompok-kelompok titik lokasi yang berbeda dalam area tertentu. Tujuan dari
eksplorasi ini adalah untuk mengasosiasikan variasi dari perbedaan distribusi
rapat massa dan juga jenis batuan.
Metode seismik adalah salah
satu metode eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran respon
gelombang seismic (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian
direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau
batas-batas batuan.
Metode elektomagnetik biasanya digunakan untuk
eksplorasi benda-benda konduktif. Perubahan komponen medan akibat variasi
konduktifitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah permukaan. Metoda
elektromagnetik ini bertujuan untuk mengukur harga daya konduktivitas batuan
berdasarkan pengukuran gelombang elektromagnetik sekunder. Karena induksi
gelombang tersebut, maka di dalam medium batuan akan timbul arus induksi.
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi
intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi
distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi (suseptibilitas).
Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif.
Metode listrik adalah salah satu metode eksplorasi
geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan menggunakan
sifat-sifat kelistrikan batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah tahanan
jenis (specific resistivity), conductivity, dielectrical constant, kemampuan
menimbulkan self potential dan medan induksi serta menyimpan potensial dan
lain-lain.
Setiap metode mempunyai kelebihan maupun kekurangan
pada masing-masingnya. Walaupun hanya terdapat sedikit perbedaan. Nah, pada
setiap metode ini saya akan membahas sedikit tentang perbedaan-perbedaannya.
Seperti halnya metode gravitasi dan metode magnetik
yang memiliki kesamaan latar belakang dari sifat-sifat fisikanya. Metoda
gravitasi pada umumnya mempelajari variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi lainnya. Sedangkan,
untuk metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan
magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda
termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Dapat kita ketahui bahwa metode
gravitasi dan metode gravitasi memiliki kesamaan latar belakang yakni
berdasarkan kepada teori potensial. Namun tidak demikian, karena dapat juga di
tinjau dari segi besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan
yang mendasar. Dalam magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besar
vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukan siifat
residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi
terhadap waktu jauh lebih besar.
Pada metode seismik kita dapat melihat perbedaan
yang mencolok dari segi kajiannya sendiri. Pada metode ini umumnya mengukur
kecepatan dan resolusi tinggi dalam memodelkan struktur litologi bawah
permukaan. Metode ini didasarkan seismi (gelombang), sumber seismik umumnya
berasal pada palu godam yang (sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat besi
ataupun benda bermassa besar yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Dari hal
tersebut kemudian direfleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan
tanah atau batas-batas batuan. Untuk metode elektromagnetik dan metode listrik
umumnya sama-sama untuk mengetahui sifat-sifat konduktivitas suatu batuan namun
tetap memiliki perbedaan antara satu sama lainnya. Pada metode elektromagnetik
yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja membangkitkan medan
elektromagnetik di sekitar daerah observasi, teknik ini memanfaatkan medan
elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak sengaja dibangkitkan
disekitar daerah pengamatan serta daerah observasi di batasi oleh besarnya
sumber yang di buat. Sedangkan, pada metode listrik meliputi pengukuran
potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah
ataupun akibat injeksi arus kedalam bumi. Pada definisinya umumnya kedua metode
ini sama-sama untuk mengetahui sifat-sifat konduktivitas pada suatu batuan,
namun pada metode listrik kita mengukur resistivitas suatu batuan, sedangkan
lain halnya pada metode elektromagnetik yang lebih jauh mengukur sifat-sifat
lainnya dalam suatu material di bawah permukaan bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar